Monday, 3 July 2023

Biar Allah sajalah kelak yang memutuskan

"Kaum yang meng klaim sepihak bahwa mereka paling benar dan membid'ahkan bahkan mengkafirkan umat Islam yang mengakui bahwa Allah itu Tuhan dan Muhammad itu Nabi Agung utusan Tuhan"

Ga perlu dalil atau hujjah, cukup mau belajar sejarah perkembangan islam di mekkah maka kita sudah tau mana kelompok yang benar dan mana kelompok yang suka permusuhan. 

Abad ke 17 banyak ulama nusantara yang belajar dan mengajar di Mekkah seperti Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, abad ke 18 juga masih ada ulama nusantara mukim di mekkah untuk mengajar umat islam seluruh dunia seperti Syekh Khatib Al Minangkabawi, Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani. 

Lalu setelah abad 18 ketika ada aliran yang di lindungi oleh pemerintah berkuasa mulai mampu menguasai madinah dan mekkah maka Barisan Ulama Ahlussunah Waljama'ah diberangus, banyak ulama dan habib yang Hijrah ke Yaman, banyak pula habib yang hijrah ke nusantara hingga turun temurun sampai sekarang, walaupun keberadaan para habib jauh sebelum abad 18 yaitu datang ke nusantara dengan tujuan dakwah, tetapi di abad 18 ini lah banyak ulama ahlussunah waljamaah dan para habaib datang ke indonesia karena kebijakan pemerintah kerajaan saudi dibawah kendali aliran tertentu dalam memberangus ulama, dengan senjata dan kekerasan. 

Perbanyak bacaan dan rujukan buku sejarah, cukup membuat kita jadi paham, siapa mereka yang mengaku paling sunnah. 

Dari sedikit peristiwa berdarah yang mereka lakukan adalah karbala 1.801, menurut sebagian riwayat ada 2.000 korban jiwa dan rusak nya asset kota ziarah bersejarah makam husein bin ali bin abu thalib.

Tercatat dalam sejarah juga, mereka selalu menggunakan jalan kekerasan baik secara doktrinal, kultural maupun sosial. Misalnya, dalam penaklukan jazirah Arab hingga 1920-an, lebih dari 400 ribu umat Islam dibunuh dan dieksekusi secara terbuka, termasuk anak-anak dan perempuan. (Hamid Algar: Wahabism, A Critical Essay, hlm. 42).

Jika mereka di anggap menyimpang bukan kah diperintahkan untuk di dakwahi bukan di bantai, jika tugas kenabian adalah untuk membantai orang bersalah tentu nabi lebih efektif bermitra dengan malaikat izroil ketimbang malaikat jibril. 

“Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya.” (HR. Bukhari) 

Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Dari kelompok orang ini (orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An-Najdi), akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al-Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad.”  (HR Muslim 1762)

Kalimat “mereka yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan atau tenggorokan” adalah kalimat majaz . “Tidak melewati kerongkongan” kiasan dari “tidak sampai ke hati”. Artinya membaca Al-Qur’an, tapi tidak menjadikan mereka berakhlakul karimah. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad)

Wallahua'lam


0 komentar: