Friday, 14 July 2023

SUFI

SUFI

Ilmu tasawuf itu secara amaliyah ahlak (perilaku) sudah dipraktekan sejak jaman Nabi Muhammad SAW namun secara keilmuwan (disusun dalam metode keilmuan) baru ada setelah era khulafaturrasidin.

Tasawuf berasal dari akar kata benda : “Shuff” yang berarti (pakaian) bulu domba. Kata kerjanya : “Tashawwafa” memakai bulu domba (sebagai pakaian), dan subjek/orang yang memakai bulu domba sebagai pakaian disebut “shufi”.

Bulu domba pada masa lalu adalah lawan dari sutera. Jika sutera adalah bahan pakaian yang mahal, maka bulu domba adalah pakaian orang faqir. Maksud dari memakai bulu domba sebagai pakaian adalah, bahwa orang-orang yang menempuh jalah tasawuf (shufi), bersebrangan dengan kemewahan dunia atau tidak mementingkan penampilan diri di hadapan manusia, melainkan menomor satukan penampilan diri di hadapan Allah SWT. 

Namun ilmu tasawuf yang mendalami terkait ilmu ma'rifat (pengenalan Allah) pada hari ini sudah banyak yang bergeser dari tujuan awal ajarannya oleh tokoh - tokoh tasawuf seperti Rabiatul Adawiyah, Imam Al Ghazali, dan ulama ulama lain.

Ma’rifat berasal dari kata ‘arafa, yu’rifu, irfan, ma’rifah yang artinya pengetahuan, pengalaman, atau pengetahuan Ilah. Sedangkan secara bahasa ma’rifat berarti pengetahuan rahasia hakekat agama.

Dalam istilah sufi, ma’rifat dapat diartikan cahaya yang disorot pada hati siapa saja yang dikehendaki-Nya. Inilah pengetahuan hakiki yang datang melalui kasyf (menyingkap), musyahadah (penyaksian), dan dauq (cita rasa). Pengetahuan ini berasal dari Allah SWT.

Imam Al-Ghazali menerangkan, bahwa ma’rifat menurut pengertian bahasa adalah ilmu pengetahuan yang tidak bercampur dengan keraguan. Inti tasawuf Imam Al Ghazali adalah jalan munuju Allah SWT. Sarana ma’rifat seorang sufi adalah qalbu (hati), bukan perasaan dan tidak pula akal (pemikiran). Konsepsi ini, qalbu (hati) bukan diartikan sebagai wujud yang sebenarnya akan tetapi qalbu adalah bagaikan cermin, sementara ilmu adalah pantulan gambaran realitas yang termuat didalamnya.

Lebih terperinci, Imam Al Ghazali mengemukakan pengertian lebih jelas, yaitu Ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia Allah dan aturan-aturan-Nya yang melingkupi seluruh alam. Seorang yang telah sampai pada ma’rifat berada dekat dengan Allah, bahkan ia dapat memandang wajahnya.

Namun banyak orang awam belajar ma'rifat akhirnya malah meninggalkan syaria'at Agama, padahal justru ilmu ma'rifat seharusnya menjadikan syari'at sebagai sarana dalam bercengkrama dengan Tuhan tanpa perantara. 

Mereka lupa bahwa sumber Ilmu adalah Nabi Besar Muhammad SAW, Bahkan terciptanya Alam Semesta karena kemuliaan Nabi Muhammad SAW, Mereka lupa bahwa dia mengetahui dan mengenal siapa itu “ALLAH” dari lisan Nabi Mulia Muhammad SAW, Dia tau bahwa Allah SWT itu Tuhan juga dari Nabi Muhammad SAW, jadi semua Sumber Ilmu Ma’rifat, guru dari para guru tak lain tak bukan bersumber dari Nabi Agung Muhammad SAW yang disampaikan dan diajarkan kepada Sahabat, lalu dari sahabat disampaikan dan diajarkan kepada Tabi’in, selanjutnya dari Tabi’in diajarkan kepada Tabi’in – Tabi’in, dan seterus sampai kepada guru guru kita dan muaranya sampai pada kita.

Bahkan Nabi Muhammad SAW yang pernah mehadap Allah SWT dan diperlihatkan Syurga dan Neraka saja masih melakukan Syariaat agama dengan sungguh - sungguh, para sahabat yang sebagian dijamin masuk surga saja selalu menjadikan sholat sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT, kok kita yang derajat nya saja jauh dibawah imam Al Ghozali (guru ma’rifat) sudah ingin meninggalkan syariat.

Dan Firman ALLAH SWT dalam Al Quran “Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah”. (An-Nisaa/4 : 80).

Bagaimana cara mentaati Rasul seperti yang di firmankan Tuhan?? Ya dengan meniru apa yang dilakukan dan diajarkan oleh Nabi Nya.

Sering kita mendengar orang awam yang belajar Ma’rifat berkata “Ilmu itu tidak perlu berguru, karena yang tau baik dan buruk itu adalah qolbu, karena tidak ada jaminan guru itu akan selamat di akherat, belum tentu guru itu lebih baik dari kita”

Pertanyaannya :

1. Benarkah kita sendiri atau qolbu (hati) kita yang tahu tentang baik & buruk?

Sebelum kita bahas lebih jauh, perlu ditanya apa itu definisi baik dan apa itu definisi buruk?? Karena hal yang kita anggap baik belum tentu orang lain menganggapnya baik. 

Contoh, makan jongkok di Negara India dianggap baik tetapi bagi sebagian besar suku jawa itu dianggap hal buruk. 

Di India pusat perempuan terbuka dianggap baik tetapi jika itu di Indonesia maka di anggap buruk. 

Membunuh bahkan dianggap baik oleh kaum jahiliyah dijaman sebelum kenabian, mengubur bayi perempuan dianggap baik oleh suku qurais pada jaman jahiliyah, dan banyak hal yang lain dimana akal tidak bisa menentukan hal baik dan buruk karena baik dan buruk itu bisa berbeda persepsi tergantung kemampuan akal dijaman itu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan dan hal lainnya. 

Maka untuk menentukan sebuah perbuatan itu baik atau buruk maka pedoman dasar nya adalah apa yang tercantum didalam Al Quran dan Hadist.

2. Apakah ada jaminan bahwa guru kita akan selamat di akherat kelak? 

Tidak ada satu orang pun yang bisa menjamin keselamatan siapapun, bahkan Nabi Muhammad SAW sekali pun tidak dapat menjamin manusia pasti masuk surga atau neraka kecuali semua informasi yang diterima merupakan wahyu dan petunjuk dari Allah SWT. Selamat atau tidak selamat nya seseorang kelak di akherat itu merupakan hak Prerogratif Allah SWT, dan ketaatan kepada Allah SWT itu adalah salah satu usaha kita agar turunnya Rahmat dan ampunan.

Rasulullah berdabda :

"Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar" (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470)

3. Perlukah kita berguru???

Walaupun tidak ada jaminan manusia akan selamat di akherat kelak kecuali atas Rahmat Allah SWT, termasuk guru - guru kita. Tetapi belajar melalui guru itu perlu, karena fungsi berguru adalah untuk memastikan, bahwa ilmu yg kita terima, sama persis dengan apa yang Nabi ajarkan,, ucapan lisan guru sama dengan ucapan lisan nabi muhammad SAW. kalau istilahnya dalam agama yaitu "sanad"

Sanad itu contohnya seperti ini, misal kata “TAAT”, darimana kita bisa tahu kata “TAAT”, Taat itu bukan bahasa Indonesia, atau bahasa suku orang Indonesia, “TAAT” itu bahasa arab yang artinya tunduk, patuh, ngawulo, penghambaan, darimana kita tahu orang menyebut “TAAT” padahal jarak arab saudi ribuan kilo meter dari indonesia, atau bahkan bisa berhari hari perjalanan laut dan dijaman itu belum ada Telpon, belum ada Facebook.

Lalu darimana orang dijaman kata “TAAT”, orang jaman dulu mengetahui kata taat dari gurunya, guru nya dari gurunya, sampai pada guru - gurunya yang pernah belajar ke Negri Arab, dan seterus nya. Dari kata Taat saja kita sudah bersanad, maka ilmu agama pun bersanad dari nabi Muhammad SAW sampai kepada kita. 

Wallahua'lam


Monday, 3 July 2023

PENYAKIT AIN

PENGETAHUAN DASAR AGAMA ISLAM

Bagian 11

AIN 

Dalam satu riwayat Rasulullah menjelaskan :

“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim No. 2188)

Lalu apa itu ain? 

Ain bisa diartikan sebagai Pandangan Mata atau Mata Jahat atau sebuah keyakinan bahwa seseorang dapat membahayakan atau menyihir orang lain dengan cara hanya sekadar melihat korbannya.

Dengan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri kadang terjadi pula pada rasa takjub atau cinta terhadap yang dipandang. Hal ini dapat muncul dari orang yang jahat ataupun orang yang baik, baik pelaku melakukannya dengan sengaja ataupun tidak menyadari, dengan izin Allah. Pandangan mata tersebut menjadi jalan bagi dan dimanfaatkan oleh Setan sehingga memiliki potensi bahaya bagi orang yang terkena.

Berkata Imam Ibnu Atsir dalam An-Nihayah: “Dikatakan bahwa seseorang terkena ‘ Ain, yaitu apabila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit."

Bahkan ketika kita ta'jub melihat kecantikan seseorang, kita kagum dan tergila - gila sampai memuji nya melampau batas tanpa mengingat bahwa kecantikannya datang dari Allah, itu bisa menjadikan penyakit Ain. 

Ain merupakan penyakit yang berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian, Rasulullah mengajarkan kita umatnya untuk membaca do’a agar terhindar dari penyakit ‘ain, do’a ini juga pernah beliau bacakan untuk kedua cucunya Hasan dan Husein.

"Dengan nama Allah, saya meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu." (HR. Muslim)

Bahkan anak kecil pun bisa tertimpa penyakit ain akibat dari pandangan mata orang lain yang ta'jub, tanpa disadari itu membahayakan bagi si anak. 

Dan yang unik orang tua kita zaman dahulu, mungkin ulama - ulama dahulu mengajarkan tentang cara menghilangkan ain dengan cara yang sederhana, dengan cara yang bisa diterima akal masyarakat waktu itu, mereka tidak mengajarkan dalil dalil yang mungkin susah dipahami oleh nenek nenek kita di zaman itu, tetapi cara nya, ketika ada anak kita, atau bayi kita di puji oleh seseorang, misal "aduh gendut nya, aduh lucu nya, aduh cantik nya, aduh ganteng nya" Atau semacam nya, maka dijawab :

"Sapi' ngangamu lambi' satalingamu"

😀😀begitu lah org tua kita mengenal kan ilmu agama dengan cara mereka sendiri. 

Wallahua'lam


JUDULNYA MASIH SOAL KELOMPOK MEREKA

BAGIAN 10

Pada umum nya ketika sesorang mendapatkan informasi yang menakjubkan bagi diri nya, atau informasi yang dapat menyadarkan betapa luas nya ilmu pengetahuan, biasanya mereka akan merasa paling paham atas persoalan tersebut, lebih jauh ini yang bisa menjadi cikal bakal syndrom atau penyakit psikologi seperti Dunning-Kruger Effect, megalomania, dsb. 

Contoh nya seperti ini, 

Pada suatu hari tidak sengaja kita membaca artikel atau penelitian ilmiah terkait kandungan dan manfaat buah buah han tertentu, maka bermodal dua atau tiga artikel atau beberapa video kita sudah merasa paling paham akan hal itu, kita bisa bercerita ke semua orang, mengingatkan orang, menyebarkan pesan berantai untuk menceritakan apa yang dia ketahui, dia akan meyakini dan memperjuangkan hal tersebut sampai titik darah penghabisan. Padahal dokter, ilmuwan atau orang - orang yang profesinya bergelut dan ahli dibidang tersebut tidak seheboh itu. 

Lebih jauh, mungkin kita pernah mendengar atau tahu tentang kelompok atau organisasi yang meyakini bahwa bumi itu datar. 

Mereka sekumpulan orang - orang yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melakukan penelitian atau riset besar sekala internasional baik dari segi biaya maupun metodologi penelitian. Bermodal potongan video, gambar, artikel, pernyataan orang - orang besar, pemikiran akal dan sebagianya yang kadang dibumbui dalil dalil dari kitab suci, mereka seolah - olah paling tau dan paling benar bahkan mengalahkan orang orang yang memang profesi nya dibidang itu. 

Ketika argumen nya terbantahkan oleh orang - orang yang memang expert dibidang itu atau yang profesi nya terkait permasalahan tersebut, misal pernyataan ilmuwan, astronot dan lain lain maka kata pamungkas nya adalah "mereka bagian dari konspirasi".

Demikian juga dalam hal agama, ketika ada orang yang dalam istilah populer saat ini " Hijrah" Lalu baru belajar agama dari beberapa kajian ustadz seminggu sekali atau bahkan dari video youtube atau searching google, mereka sudah berani melabeli orang lain sesat, bid'ah, kafir, tidak ada tuntunannya dan sebagainya. 

Bahkan lucu nya yang dituduh sesat terkadang adalah orang - orang yang sudah belajar agama sejak masih kecil waktu masih baru belajar bicara sampai sudah dewasa. Bertahun - tahun di pesantren untuk belajar dan menghapal Al Quran. Hapal ratusan hadis beserta sanad nya, hapal Al Quran beserta sebab - sebab di turunkan wahyu tersebut, paham konteks ayat dan hadist berdasarkan tafsir ulama ulama besar, paham sejarah dari masa nabi muhammad, sahabat, tabiin dan seterusnya, belajar dan mengkaji berbagai pendapat ulama - ulama melalui kitab - kitab yang dikarang nya, banyak sekali referensi pemikiran, banyak sekali sumber informasi yang diterima, tetapi dituduh sesat dan melakukan amalan yang tidak ada tuntunannya oleh orang yang baru belajar agama dari potongan video yotube. 

Ya Allah Ya Robb. 

Yaa Rabbi

Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, bagaimana berfikir sebelum bertindak, bagaimana bersikap santun dalam berbicara, berfikir tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda dan bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum

Aamiin ya Rabbal'alamin.


SEJARAH KELAM BERADABAN ISLAM

PENGETAHUAN DASAR AGAMA ISLAM 

BAGIAN 9

SEJARAH 

Di zaman Pemerintahan Ali Bin AbibThalib pusat administrasi dipindahkan dari Madinah Al Munawarah ke Kufah Iraq, dan disanalah tempat meninggal nya khalifah akibat tikaman pedang ibnu muljam seorang khawarij sebagai bentuk balas dendam karena pemberontakan kaum khawarij dapat ditumpas oleh pasukan khalifah. 

Kufah merupakan wilayah yang ditaklukan oleh panglima perang paling terkenal khalid bin walid pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar Sidiq ra. Dikota yang dulunya sebagai kota penyembah api dan kaisar ini lah lahir aliran khawarij yang mudah sekali menumpahkan darah sesama muslim jika tidak sepaham. 

Daerah yang dulunya dikuasai persia ini juga berisi orang orang majusi-persia yg baru setengah setengah belajar islam, luas nya wilayah yang tidak sebanding dengan banyak nya ulama yang mengajar agama sehingga sebagian menjadi aliran sesat, kekuasaan persia juga mencakup wilayah kota tua babilonia yang dulu menjadi wilayah raja namrud saat membakar nabi ibrahim. 

Dan dari kufah ini lah pemicu pembantaian keluarga dan kerabat cucu nabi muhammad SAW yaitu sayyidina husein di lembah karbala beberapa kilo meter dari kufah, menurut riwayat dari 73 anggota keluarga semua dibantai oleh pasukan yazid bin muawiyah dan menyisakan cicit nabi ali zainal abidin bin husein ra yang saat itu beliau sedang sakit dan hanya beristirahat di tenda. 

Penduduk kufah, iraq yang masuk wilayah ke khalifahan yazid bin muawiyah mengirimkan surat kepada sayyidina husein ra berisi ketidak puasan dengan pemerintahan yazid bin muawiyah yang menurut mereka dholim dan diktator, mereka meminta perlindungan, mereka berjanji dan bersumpah setia akan mendukung husein dan berbaiat kepada husein. 

Berangkat lah rombongan sayyidina husein dari madinah menuju mekkah, lalu dari mekkah menuju kufah, tetapi setelah rombongan mendekati kufah ternyata keadaan kota tidak seperti yang digambarkan sebelumnya, itu lah awal penghianatan yang dilakukan penduduk kufah sehingga jadi pemicu terjadi pertempuran tidak berimbang antara keluarga dan kerabat sayyidina husen sebanyak 73 orang melawan lebih dari 4.000 pasukan yazid bin muawiyah. 

10 Muharam 61 H  atau 10 Oktober 680 meninggalkan noda hitam dalam peradaban sejarah. 

Wallahua'lam


JIN

PENGETAHUAN DASAR AGAMA ISLAM

BAGIAN 8

JIN

Jin (bahasa arab: جن Janna) kata “(Jin)” berasal dari “Jann” yang berarti tertutup, dalam makna bahasa berarti tersembunyi dan halus. 

Banyak dalil yang menyatakan bahwa Jin benar ada, dan bahkan mahluk kasat mata ini memiliki kehidupan yang serupa dengan manusia namun ber umur sangat panjang.

Apakah hantu (pocong, kuntilanak, gendruwo, tuyul, dsb) merupakan jelma'an dari Jin? Mungkin iya dan mungkin juga tidak. 

Bagi yang berpendapat bahwa Hantu itu benar ada maka mereka meyakini bahwa hantu merupakan jelmaan dari Jin untuk mengganggu manusia, dan jin menjelma sesuai bentuk rupa yang di anggap seram oleh masayarakat setempat, itu kenapa hantu tiap daerah / negara akan berbeda - beda. 

Tetapi ada sebagian orang yang tidak meyakini bahwa Hantu itu ada, karena sampai saat ini belum ada penelitian / riset yang dapat membuktikan jika hantu itu benar - benar ada. 

Peneliti lain mengklaim alasan hantu belum terbukti ada adalah karena manusia belum memiliki teknologi yang tepat untuk menemukan atau mendeteksi dunia gaib.

Dalam sebuah artikel berjudul Things That Go Bump in the Literature: An Environmental Appraisal of "Haunted Houses", para pakar menyebut riset-riset tentang rumah hantu kebanyakan inkonsisten atau lemah

Sebagian juga berpendapat bahwa mitos hantu adalah bentuk propaganda penjajah dalam menebar teror kepada penduduk lokal, misal mitos hantu yang gentayangan pada malam jum'at adalah bentuk propaganda penjajah agar umat islam tidak melakukan perkumpulan dan musyawarah selepas sholat isya di surau - surau atau masjid yang dapat memicu ide pemberontakan pada masa itu.

Terlepas dari Hantu itu mitos atau fakta, bahwa keberadaan Jin adalah benar sesuai dalil - dalil yang telah sampai kepada kita, jin bisa berkembang biak, memiliki habitat, makan dan minum dan sebagianya meskipun kehidupannya tidak sama dengan yang dilakukan oleh manusia. Bahkan kata nabi syetan dari golongan jin bisa masuk kedalam diri manusia

"Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah.” (HR. Bukhari) 

Dan ketika jin merasuki manusia kita lebih mengenal nya dengan istilah kesurupan atau kerasukan, bahkan ketika orang kesurupan mengaku - ngaku sebagai leluhur yang sudah meninggal, misal ayah kita, ibu kita, kakek kita atau siapa pun yang sudah meninggal maka itu dipastikan adalah kerja nya jin. Karena orang yang wafat memiliki alam yang berbeda sehingga tidak akan mungkin bisa kembali kedunia. 

Kehidupan terbagi dalam beberapa alam, setelah alam dunia masuk fase alam barzakh yaitu alam sesudah kematian dan masa penantian hari kiamat yang menjadi pintu masuk alam akhirat. Di alam barzakh manusia sudah diminta pertanggung jawabannya atas perbuatan di dunia sehingga sudah ada siksa kubur, ni'mat kubur, pertanyaan malaikat nungkar nangkir, dan sebagainya, maka tidak mungkin manusia yang sudah wafat (berada dalam alam barzakh) bisa dengan mudah jalan - jalan kedunia lalu masuk ke tubuh manusia dan minta kopi pait atau makanan kesukaannya semasa hidup. 

Lalu kenapa orang yang kesurupan dan mengaku seseorang yang telah wafat itu bisa tahu persis kebiasaan atau makanan kesukaan dari orang yang diakui nya, karena bisa jadi yang merasuki tersebut adalah Jin Qorin dari seseorang yang diakui sebagai diri nya. Kata Nabi :

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang Qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, ‘Termasuk Anda, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik'.” (HR. Muslim)

Maka ketika ada seseorang kerasukan roh leluhur atau roh seseorang yang telah meninggal maka sesuai keyakinan kita sebagai umat islam, itu adalah kerja jin qorin, karena jin qorin mendampingi setiap orang dari lahir sampai wafat maka dia tahu persis apa yang menjadi kebiasaan dari orang yang didampingi. Dan ketika seseorang wafat maka jin qorin akan tetap berada di sekitar wilayah yang sering ditempati seseorang tersebut semasa hidup nya. 

Wallaua'lam


MASA PEMERINTAHAN SESUDAH NABI MUHAMMAD SAW

PENGETAHUAN DASAR AGAMA ISLAM

BAGIAN 7
MASA PEMERINTAHAN SESUDAH NABI MUHAMMAD SAW

Menurut riwayat bahwa Nabi Muhammad SAW wafat di madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 hijriyah atau 8 Juni 633 Masehi.
Kepergian Nabi Muhammad SAW membuat umat islam tergoncang, bahkan sahabat Umar bin Khatab RA pada saat itu marah kepada siapa saja orang yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat. Tidak ada satupun yang berani mengingatkan pada mantan preman paling ditakuti dimasa jahiliyah yang kemudian menjelma menjadi tokoh paling disegani dan berpengaruh setelah masuk Islam itu.

Lalu Abu Bakar RA pun mendatangi Umar Bin Khatab RA dan membacakan sebuah wahyu Allah SWT yang sebelumnya pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

"Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. (Q.S. Ali Imran:144)

Lalu Abu Bakar RA berkata "Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah mati. barang siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha hidup"
Maka setelah itu tersadar lah semua Umat Islam dan mulai mempersiapkan apa yang akan dilakukan setelah ditinggal kan oleh manusia paling mulia.

Lalu sahabat berkumpul dan bermusyawarah untuk menentukan imam dan pemimpin umat islam. Masa pemerintahan selanjut nya terkenal dengan sebutan khulafaurrasyidin

1. Abu Bakar (11-13 H / 632 - 634 M)
2. Umar Bin Khatab (12-23 H / 634 - 644 M)
3. Usman Bin Affan (23-35 H / 644 - 656 M)
4. Ali Bin Abi Thalib (35-40 H / 656 - 661 M)

Setelah Ali Bin Abi Thalib wafat ke khalifahan dipimpin oleh anak nya Hasan RA yang juga cucu Nabi Muhammad SAW tetapi banyak sejarawan tidak mencatatkan karena kepemimpinan yang sebentar dan terjadi banyak kegaduhan politik yang menyebabkan Hasan RA mundur dari Jabatannya.

BANI UMAYYAH Selanjutnya ke khalifahan di pimpin oleh BANI UMAYYAH yang pusat pemerintahan berada si Damaskus, Syiria. Khalifah Bani Umayyah I di pimpin oleh 13 khalifah sejak tahun 661 M sampai dengan tahun 750 M, yang kekuasaannya mencapai Afrika Utara dan Spanyol (Andalusia). BANI ABBASIYAH Setelah keruntuhan bani umayyah maka kekhalifahan dipimpin oleh 37 khalifah dari bani abbasiyah dengan periode kepemimpinan pertama sejak tahun 750 - 1258 M. Pusat pemerintahan di Baghdad Irak, dengan kekuasaan mencakup wilayah timur tengah dan perbatasan eropa yang saat ini wilayah tersebut masuk kedalam wilayah 37 Negara dunia.

Pada masa bani Abbasiyah Periode II tahun 1261 - 1517 M kekhalifahan yang memiliki pusat pemerintahan di Mesir ini lebih hanya sebagai simbol pemersatu umat islam karena semakin luas nya daerah kekuasaan yang masing masing wilayah / dinasti memiliki pengelolaan pemerintahannya sendiri. Bahkan di mesir sendiri khalifah tidak memiliki peran besar karena yang menjalankan roda pemerintahan adalah kesultanan Mamluk. Dan kekhalifahan abbasiyah berakhir di tahun 1571 ketika kesulatanan mamluk ditaklukan oleh kesultanan usmaniyah. KHALIFAH UTSMANIYAH Selanjutnya ke khalifahan di kuasai Kekhalifahan Utsmaniyah sejak tahun 1571 - 1924 M dengan kekuasaan yang semakin berkurang. Dan pada praktiknya para pemimpin khalifah utsmani sangat jarang menggunakan istilah kepemimpinan dengan khalifah selain hanya sebagai bentuk symbol upaya untuk mempersatukan kembali umat islam untuk menghadapi imperalisme Barat.

Dan puncaknya pada tanggal 3 Maret 1924 system kekhalifahan dibubarkan.



Biar Allah sajalah kelak yang memutuskan

"Kaum yang meng klaim sepihak bahwa mereka paling benar dan membid'ahkan bahkan mengkafirkan umat Islam yang mengakui bahwa Allah itu Tuhan dan Muhammad itu Nabi Agung utusan Tuhan"

Ga perlu dalil atau hujjah, cukup mau belajar sejarah perkembangan islam di mekkah maka kita sudah tau mana kelompok yang benar dan mana kelompok yang suka permusuhan. 

Abad ke 17 banyak ulama nusantara yang belajar dan mengajar di Mekkah seperti Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, abad ke 18 juga masih ada ulama nusantara mukim di mekkah untuk mengajar umat islam seluruh dunia seperti Syekh Khatib Al Minangkabawi, Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani. 

Lalu setelah abad 18 ketika ada aliran yang di lindungi oleh pemerintah berkuasa mulai mampu menguasai madinah dan mekkah maka Barisan Ulama Ahlussunah Waljama'ah diberangus, banyak ulama dan habib yang Hijrah ke Yaman, banyak pula habib yang hijrah ke nusantara hingga turun temurun sampai sekarang, walaupun keberadaan para habib jauh sebelum abad 18 yaitu datang ke nusantara dengan tujuan dakwah, tetapi di abad 18 ini lah banyak ulama ahlussunah waljamaah dan para habaib datang ke indonesia karena kebijakan pemerintah kerajaan saudi dibawah kendali aliran tertentu dalam memberangus ulama, dengan senjata dan kekerasan. 

Perbanyak bacaan dan rujukan buku sejarah, cukup membuat kita jadi paham, siapa mereka yang mengaku paling sunnah. 

Dari sedikit peristiwa berdarah yang mereka lakukan adalah karbala 1.801, menurut sebagian riwayat ada 2.000 korban jiwa dan rusak nya asset kota ziarah bersejarah makam husein bin ali bin abu thalib.

Tercatat dalam sejarah juga, mereka selalu menggunakan jalan kekerasan baik secara doktrinal, kultural maupun sosial. Misalnya, dalam penaklukan jazirah Arab hingga 1920-an, lebih dari 400 ribu umat Islam dibunuh dan dieksekusi secara terbuka, termasuk anak-anak dan perempuan. (Hamid Algar: Wahabism, A Critical Essay, hlm. 42).

Jika mereka di anggap menyimpang bukan kah diperintahkan untuk di dakwahi bukan di bantai, jika tugas kenabian adalah untuk membantai orang bersalah tentu nabi lebih efektif bermitra dengan malaikat izroil ketimbang malaikat jibril. 

“Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya.” (HR. Bukhari) 

Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Dari kelompok orang ini (orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An-Najdi), akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al-Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad.”  (HR Muslim 1762)

Kalimat “mereka yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan atau tenggorokan” adalah kalimat majaz . “Tidak melewati kerongkongan” kiasan dari “tidak sampai ke hati”. Artinya membaca Al-Qur’an, tapi tidak menjadikan mereka berakhlakul karimah. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad)

Wallahua'lam


Kalimat Bijak Mbak Nazwa Bukan Untuk Kami "Ayah"

 

Pas lagi asyik scroll eh tiba tiba nemu kutipan kalimat dari mbak Nazwa Shihab

Mbak Nazawa Shihab bisa bilang kaya gitu mungkin karena melihatnya dari sudut pandang perempuan, wajar saja statement nya seperti itu karena mbak Nazwa itu perempuan, seperti yang kita ketahui bahwa hati perempuan itu lembut, perasa, mudah baper, jadi kerja nya pengen yang enak - enak, yang nyaman - nyaman, yang asyik, dan seterusnya.

Tapi percaya lah mbak, seorang ayah itu bahkan rela setiap hari di maki - maki atasannya asal gaji nya tetap dibayar dan agar tetap bisa memberi makan anak dan istri nya, dia bahkan bisa mengorban kan rasa nyaman ditempat kerja, lembur ber jam - jam agar dapat uang lebih yang dapat digunakan untuk membelikan sepatu sekolah anak nya, bahkan terkadang mencari penghasilan tambahan agar anak nya bisa punya android seperti teman - teman nya, berusaha sekuat tenaga dan mengorbankan harga dirinya agar selalu bisa memenuhi keinginan anak - anaknya, sehingga ketika anak nya bilang "yah, aku pengen beli sepatu baru karena sepatu lamaku sudah sobek", si ayah tidak akan jawab lagi "Iya nanti", "Iya, besok", karena ayah pasti tahu apa makna dibalik kalimat "Iya besok, iya nanti".

Bahkan percaya lah mbak, ayah itu rela tidak dimanusiakan oleh atasanya asal keluarga nya dirumah bisa tersenyum dan bahagia, dan ketika dia pulang kerumah dia masih punya harga diri sebagai kepala rumah tangga yang dapat bertanggung jawab menafkahi keluarga, tanpa keluarga tau apa yang terjadi ditempat kerja.

Jadi mbak, dunia kerja itu bukan saja soal kenyamanan, teman yang asyik, tetapi lebih tentang kebahagiaan keluarga yang akan lebih mudah kami wujudkan jika pulang kerja membawa gaji, apa pun profesi nya.