Ada oknum ustadz berceramah tentang kesalahan cara bersorban ulama indonesia, dikatakan jika cara bersorban ulama indonesia seperti pangeran diponegoro itu tidak dicontohkan dan diajarkan nabi Muhammad SAW, bahkan surban yang digunakan adalah ajaran agama non muslim.
Mereka berani membid'ahkan ulama yang bertahun - tahun hidup dilingkungan pesantren, yang bahkan ketika si ustadz yang berbicara tersebut masih main gundu dan main mandi hujan, ulama yang di kritik tersebut sudah mehapal Alquran dan ribuan hadist, sudah membaca kitab karangan ulama - ulama salaf.
Para Kyiai tersebut hidup nya jauh dari kemaksiatan karena berada dilingkungan pesantren, perilaku kehidupannya berdasarkan sanad yang sumbernya menyambung sampai kepada nabi, Bahkan cara bersurban para ulama itu juga bersanad, cara memasang surban di ajarkan oleh gurunya, gurunya dari guru nya, seterus nya sampai kepada sayyidina ali bin abi thalib dan sampai kepada nabi muhammad saw.
Lalu cara berpakaian mereka ketika melakukan ibadah di bid'ahkan oleh ustadz yang baru belajar agama beberapa tahun terakhir dengan referensi youtube dan google.
Cara berpakaian ulama di kritik, pakai sarung kata nya pakaian dari negara tertentu, pakai surban kata nya pakaian agama tertentu, pakai kopiah bukan dari ajaran islam, dan seterus nya.
Kalau saja sahabat nabi masih hidup mungkin ustadz tersebut termasuk yang dikatakan bodoh seperti dalam hadis bukhori,
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي وَاقِدُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ صَلَّى جَابِرٌ فِي إِزَارٍ قَدْ عَقَدَهُ مِنْ قِبَلِ قَفَاهُ وَثِيَابُهُ مَوْضُوعَةٌ عَلَى الْمِشْجَبِ قَالَ لَهُ قَائِلٌ تُصَلِّي فِي إِزَارٍ وَاحِدٍ فَقَالَ إِنَّمَا صَنَعْتُ ذَلِكَ لِيَرَانِي أَحْمَقُ مِثْلُكَ وَأَيُّنَا كَانَ لَهُ ثَوْبَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepadaku Waqid bin Muhammad dari Muhammad bin Al-Munkadir berkata, "Jabir mengerjakan shalat dengan mengenakan sarung yang ia ikatkan pada leher (tengkuk), sementara pakaiannya ia gantungnya di gantungan baju. Seseorang lalu berkata kepadanya, "Kenapa kamu shalat dengan menggunakan satu kain!" Jabir menjawab, "Aku lakukan itu agar bisa dilihat oleh orang bodoh seperti kamu. Sebab mana ada pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, di antara kami yang memiliki dua kain!"
0 komentar:
Post a Comment