Ada yang tahu Megaloman?
Jika tau berarti anda generasi tahun 80'an. Iya, tokoh fiksi pahlawan super dari luar angkasa yang berambut gondrong ini merupakan kakek buyut Ultraman, tokoh fiksi cipta'an Tetsu Kariya ini sangat populer di jamannya.
Tetapi saya sedang tidak ingin bahas megaloman lebih jauh, karena saya akan bahas terkait penyakit mental atau penyakit kejiwaan.
Lah apa hubungannya dengan Megaloman? sebenarnya tidak ada hubungannya tetapi penyakit mental yang akan kita bahas memiliki nama yang hampir sama sehingga anak 80'an jika mendengar jenis penyakit mental yang satu ini akan ingat dengan tokoh fiksi megaloman.
MEGALOMANIA
Ya, nama penyakit yang saya maksud adalah megalomania, itu bukan sejenis penyakit yang disebabkan karena terlalu nge fans dengan megaloman, bukan! atau penyakit yang disebabkan monster musuh megaloman, juga bukan!!
Megalomania adalah sebuah keyakinan dalam diri seseorang bahwa ia memiliki kebesaran, keagungan, kekuasaan atau memiliki kelebihan dari orang lain. Dan keyakinan ini tidak hanya ditunjukan dengan sikap sombong, angkuh, jumawa, sok tau, anti kritik dan sebagainya, tetapi juga bagian dari gangguan jiwa.
Orang megalomania merasa yakin bahwa dirinya memiliki kecerdasan, pengalaman, kekuatan, kekayaan, kesuksesan dan kelebihan - kelebihan lain dibanding orang lain, keyakinan dia sebenarnya disebut juga waham atau delusi, yaitu berupa keyakinan yang ia percayai sebagai kebenaran padahal asli nya tidak demikian.
Ciri - ciri penderita megalomania :
Penderita megalomania tidak bisa menerima kritikan dan saran karena kritik dianggap aib dan kelemahan dirinya, dia akan marah dan menyerang orang - orang yang mengkritiknya karena dia menganggap dirinya selalu benar (kebenaran absolut).
Dia meanggap bahwa paling hebat dan sempurna sehingga kritik orang lain tidak berguna, bahkan dia akan melakukan berbagai upaya dan strategi agar orang lain dapat menerima semua ide dan pendapatnya, dan menolak semua kritik dan saran dari orang lain dengan berbagai argumen narasi yang dia ciptakan.
- TIDAK BISA MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
Karena kebanyakan penderita megalomania ini tidak memiliki simpati dan empati pada orang lain sehingga dia tidak bisa menempatkan diri dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, semuanya hanya bersumber ke satu titik yaitu dirinya sendiri. Hal ini yang sulit untuk dapat menjaga hubungan baik dengan orang lain karena akan berpotensi selalu melukai perasaan orang - orang disekitar nya dengan perkataan dan perilakunya. Tidak cocok bergaul dengan manusia yang memiliki hati dan perasaan, mungkin lebih pas bergaul dengan monyet 😆 .
Cenderung menghindar atau marah ketika anggapan orang lain berbeda dengan dirinya dan mudah tersinggung, hal ini juga yang membuat orang lain akan menjaga jarak dan tidak merasa nyaman berada didalam lingkaran pertemanannya kecuali terpaksa karena ada kepentingan lain yang mengharuskan tetap berada dalam lingkungan orang penderita megalomania ini, misal terkait pekerjaan, transaksi jual beli, dsb.
Penderita megalomania sulit untuk mengontrol diri dan mengendalikan emosi nya, karena merasa hanya dia yang cerdas dan orang lain bodoh maka suka menyalahkan, merendahkan dan meremehkan orang lain. Bahkan ketika marah tidak bisa mengontrol kalimat yang keluar dari mulutnya dengan kata kata yang kasar, berisi umpatan sumpah serapah, tetapi dia bisa menunjukan wajah yang berbeda dihadapan orang lain yang dianggap nya penting, strategis dan memiliki pengaruh terhadap karir dan nasib nya.
- HIDUP DALAM KHAYALAN DAN FANTASI
Penderita megalomania selalu merasa dia mempunyai kelebihan, kemampuan dan kelebihan yang luar biasa walaupun pada kenyataannya tidak demikian, untuk meyakinkan itu ia akan menyampaikan ke orang lain terkait prestasi - prestasi yang sudah diperolehnya walaupun semua prestasi yang dibicarakan itu tidak ada dan tidak ada satu pun bukti kebenarannya, tetapi dia akan terus gigih mengulang - ulang cerita yang dianggap nya sebuah prestasi dan kebanggan.
- CARA BERFIKIR TIDAK MASUK AKAL
Penderita megalomania sering memberikan ide - ide atau melakukan pekerjaan yang tidak rasional, bahkan dia merasa ke tidak rasionalan tersebut bagian kelebihan dirinya yang tidak dimiliki oleh orang lain, dia merasa memiliki insting dan kemampuan supranatural yang menggerakan nya dalam melakukan sebuah pekerjaan. Bahkan dia sangat meyakini tentang kekuatan gaib, mahluk astral dan sebagainya yang menjadi pemberi pertolongan atau penghambat pekerjaan.
Bahkan jika dia mengalami kegagalan dan tidak ada satupun hal yang dapat disalahkan (dikambing hitamkan) maka dia akan menyalahkan taqdir, menyalahkan mahluk gaib, menyalahkan sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga kesimpulan akhirnya "Dia Tidak Gagal!" tapi ada hal lain yang membuat itu gagal.
- SUKA MEMBESAR BESARKAN SESUATU
Jangan heran jika ada hal sepele, masalah yang simple akan terasa rumit jika dilakukan oleh penderita megalomania, bahkan urusan yang sangat sederhana sekali dimata orang lain akan menjadi suatu masalah yang luar biasa, yang besar dan mehebohkan.
Di sekali waktu dia akan sangat terlihat manis di mata orang lain, baik, ramah, sopan, tutur kata lemah lembut, merendah, meminta maaf kepada orang - orang disekitarnya, tetapi tidak lama kemudian bisa berubah marah, sedih dan sebagainya.
Bahkan tidak hanya mood yang gampang sekali berubah tetapi juga bisa memiliki kepribadian yang berbeda, dilain waktu karena menyangkut kepentingannya bisa saja terlihat ramah, santun dan sebagainya tetapi setelah berlalu orang yang dianggapnya memiliki pengaruh dalam kepentingannya maka dia bisa kembali ke perilaku aslinya.