Saturday, 31 December 2016

Untukmu Separuh Jiwaku

Duhai belahan hatiku, mengertikah kamu ketika ijab kabul di ikrarkan maka sejak saat itulah tanggung jawab orang tua mu berpindah di pundak ku. Tanggung jawab melindungi, tanggung jawab mendidik, bahkan tanggung jawab atas dosa dosa yang engkau lakukan. Berat memang, tetapi itu pilihan hidup yang telah aku pilih.

Duhai belahan jiwaku, mengertikah kamu bahwa sedikit nafkah yang kuberikan adalah harta yang kuperjuangkan & didapat dengan keridhaan Allah, karena berharap daging dan darah yang mengalir dalam tubuhmu penuh dengan keridhoan Allah.

Duhai kekasih, aku tidak berharap apapun darimu selain ketaatanmu pada penciptamu, karena aku mengerti bagaimana mungkin engkau akan mentaatiku yang hanya mampu memberi sedikit nafkah, jika dengan penciptamu yang telah memberikan semua kenikmatan pada mu saja engkau tidak mampu taat dan engkau abaikan.

Duhai ibu dari anak anak ku, aku tidak berharap engkau mencintaiku, aku hanya ingin engkau mencintai tuhan dan nabi mu dengan sepenuh hati, karena dengan kecintaanmu terhadap tuhan maka engkau akan mengerti bagaimana menempatkan suami didalam hatimu dan bagaimana memperlakukanya dengan baik.

Kecintaan terhadap suami karena Allah, itulah cinta sejati.

Duhai sayang, jangan pernah hilang rasa syukur itu dan jangan terlontar kecewa atas rasa lelah yang kau rasakan, agar rasa lelah itu tidak menjadi sia sia, tetapi mendapat keridhoan Allah di akherat kelak.

Duhai istriku, Semoga Allah selalu memberi hidayah & meng istiqomahkan qolbu ini dalam ketaatan.
Sehingga dapat menjadi sebaik baik perhiasan dalam rumah tangga, tempat aku berlabuh, bersandar mencurahkan isi hati, dan penghilang rasa penat dalam kerasnya kehidupan diluar sana.

Amin.




.

Tuesday, 27 December 2016

Setelah Quran Surat Al Maidah 51 kini Al Ikhlas 3

Aneh nya di negeri ini, ketika ada seorang ulama menyampaikan ceramah kepada penganut agamanya sendiri dan di dalam ceramah tersebut membahas tentang pokok ajaran agama yang tercantum dalam kitab suci agama sendiri, yaitu tentang QS Al Ikhlas ayat 3 "Tuhan tidak beranak & tidak diperanakkan", yang dalam penyampaiannya ulama tersebut mengatakan "kalau tuhan beranak bidannya siapa??" Tiba - tiba sekonyong koder ada sekelompok golongan tersinggung dan melaporkan ulama ke polisi,

Bukannya tidak ada yang menyuruh untuk mendengarkan ceramah tersebut, itu ceramah terbatas, itu konsep dasar ajaran agama tersebut, jadi yang ceramah siapa, yang mendengarkan siapa, la kok yang tersinggung siapa?? 

Dan bukannya semua kitab suci agama samawi tidak ada yang mengatakan tuhan mempunyai anak (secara biologis), tetapi kata "anak" yang dimaksud dalam kitab suci adalah sebuah istilah untuk mengatakan sebagai hamba yang dekat dengan tuhan, dan penyebutan anak tidak hanya berlaku pada satu utusan saja, sejak zaman nabi adam utusan tuhan tersebut di sebut "anak tuhan". 

Ok, kalau argumennya seperti itu tetapi menurut dr zakir naik, siapa saja bisa menyebut sesuatu / benda / mahluk hidup atau materi apa pun itu sebagai tuhan asal memenuhi beberapa kriteria yang terdapat dalam surat al ikhlas,

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa"

Syarat pertama dia harus satu, esa, tunggal, wahid, siji, se'di, mesa, tidak ada saingan, tidak ada kembaran dan tidak ada yang serupa atau menyamai.

"Allah adalah tuhan yang bergantung segala sesuatu"

Syarat kedua semua mahluk yang ada di alam semesta membutuhkannya,

"Dia tidak beranak, serta Dia tidak pula diperanakkan"

Syarat ketiga sesuatu zat yang di anggap tuhan itu harus tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai bapak ibu (tidak dilahirkan secara biologis).

"Dan tiada satupun yang setara dengan Dia."

Syarat ke empat, tidak ada satupun mahluk, barang, atau sesuatu  benda apapun, yang mirip dengannya..

La mosok menjelaskan seperti itu dilaporkan kepolisi, bukannya ini konsep dasar ketuhanan yang menggunakan akal, logika dan nalar,

Yo wes mboh, sembahen watu wae kang..

Monday, 19 December 2016

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Ulama dan guru guru ketika mengajari tentang doa kebaikan bagi anak anak kita, beliau tidak lah menyampaikan "jika anak kalian nakal bacalah doa ini .... , atau jika anak kalian bandel bacalah doa ini ..... ," atau kalimat yang senada.
Tetapi yang beliau sampaikan adalah "jika anak anak mu perangainya tidak seperti perangai mu maka bacalah doa ini ......."

Pelajaran yang dapat dipetik dari pesan yang ingin disampaikan adalah, jika kita menganggap anak kita nakal, bandel, suka membantah, maka hal utama dan pertama yang perlu kita koreksi adalah, siapa yg dia contoh? Apakah kita sudah menjadi figur orang tua yang baik yang bisa menjadi suri tauladan bagi anak anak kita. Atau kah kenakalan itu, kebandelan itu, adalah cerminan dari diri kita, bisa jadi prilaku yang tidak kita sukai ada pada diri anak adalah prilaku kita yang tanpa sengaja kita ajarkan dengan cara mempertontonkan pada anak anak kita.

Sembuh dengan segelas air putih

Metode penyembuhan dengan segelas air putih merupakan metode penyembuhan penyakit yang sudah turun temurun dan paling populer di daerah daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan sejak jaman dahulu kala, Namun demikian ada sebagian orang yang mengatakan diri mereka kelompok terpelajar dan agamis nyinyir dengan metode penyembuhan seperti ini, karena dianggap tidak ilmiah, irasional dan tahayul.

Mungkin ada baik nya membaca karya ilmiah The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto dari universitas yokohama jepang, yang menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Sehingga pesan apapun yang kita sampaikan akan berpengaruh terhadap molekul molekul kristal air, dr masaru membuat penelitian jika air diberikan respon yang positif seperti kalimat kalimat yang baik, musik musik klasik yang lembut atau bacaan doa doa, maka kristal air akan berbentuk seperti bunga bunga segi lima yang indah, dan jika air diberi respon kalimat negatif atau musik hapy metal maka kristal air akan rusak tak beraturan.

Jadi, masuk akal dan dapat dibuktikan secara sains bahwa penyembuhan dengan segelas air putih benar benar ada dan terbukti secara ilmiah. Selain hal tersebut diketahui bahwa begitu banyak penelitian yang membahas betapa pentingnya peranan air putih terhadap kesehatan tubuh manusia.

Dan bagaimana hukumnya bagi umat islam yang melakukan pengobatan dengan air putih, ketika nabi Muhammad SAW demam tinggi sebelum wafat beliau, beliau meminta air untuk membasahi tubuhnya sebagai sarana/ikhtiar penyembuh. Begitu juga d zaman tabi'in bahwa dimasa itu sudah populer ulama ulama memberi air putih yang dibacakan doa untuk menyembuhkan suatu penyakit. Sehingga jelas bahwa metode penyembuhan seperti itu tidaklah bertentangan dengan agama.

Walaupun tidak ada dokter atau karya ilmiah yang menyarankan penyembuhan penyakit melalui metode air putih, namun tidak ada salahnya mencoba. Memberikan air putih yang dibacakan ayat ayat syifa (penyembuh) untuk diberikan kepada keluarga yang sakit. Sambil berikhtiar dengan pengobatan medis lainnya.

Semoga bermanfaat

Friday, 16 December 2016

Timnas Juara kok islam yang dibully

Melihat fenomena jejaring sosial beberapa hari ini selepas indonesia memenangkan pertandingan sepakbola dengan Timnas Thailand dalam kejuaraan AFF leg pertama sungguh memprihatinkan, cyber dari kelompok tertentu memposting artikel, gambar sindiran, meme, dan sebagainya yang konten dan tujuan akhirnya membentuk opini negatif tentang umat muslim, salah satu postingan mereka kurang lebih seperti ini

" Timnas Indonesia dilatih oleh orang kafir, pemainnya dari berbagai agama hukumnya halal gak? Sah gak kalau menang karena dipimpin orang kafir?"

Mereka yang berfikir cacat (minjam istilah pengamat) mencoba membangun opini dengan mengatakan pemain timnas ada yg beragama A, B, C, dll, dan dipimpin oleh orang kafir tetapi mampu memimpin indonesia menjadi juara (ada aroma yang arah nya akan menggiring opini ke pilkada jakarta)

Tetapi mereka lupa satu hal, kenapa Timnas bisa juara? karena mereka bersatu, kompak dan tidak saling menghina satu sama lain, tidak menghina kitab suci dari pemain lainnya. bayangkan jika salah satu pemain beragama non muslim mengatakan seperi ini "kenapa kamu selebrasi pakai nungging segala, jangan mau dibohongi pakai sujud". tentulah Timnas akan terpecah belah, kekompakan akan terganggu.

Sungguh begitu luar biasa upaya mereka membangun opini, memperolok agama, untuk menghina islam, padahal umat islam tidak pernah mempersoalkan agama apapun, karena nabi mengajarkan demikian, bahkan ketika Ali bin Abi Thalib tertinggal sholat subuh berjamaah karena ada seorang lelaki tua yahudi yang berjalan lambat didepannya dan Ali enggan mendahului nya karena bentuk penghormatan terhadap orang yang lebih tua, nabi malah memuji apa yang dilakukannya.

Begitu juga dalam menjaga toleransi beragama, agama islam telah mengajarkan kepada kita untuk mengatakan "katakan agamamu untukmu, agamaku untuk ku". Begitu luar biasa toleransinya, tetapi disaat umat islam menuntut seseorang yang menistakan kitab suci nya di opinikan sebaga umat yang intoleran, memecah belah NKRI, radikal, makar, teroris, dan cap negatif lainnya. Anda waras??

Orang rasis, penghina kitab suci, pemecah belah NKRI, pemicu keretakan kerukunan beragama, harus di bersihkan dari Team agar tetap solid dan damai.

#DamaiIndonesia dalam keberagaman

Thursday, 15 December 2016

lidah bisa melukai

Bumbu dapur yang sama di tangan orang yang berbeda akan menghasilkan makanan dengan rasa yang berbeda pula.

Kenapa??

Karena berbeda dalam cara pengolahan dan cara penyajian. contohnya misal, ketika bawang putih dan bawang merah dicampur dengan bumbu lain, lalu di tumis secara bersamaan atau dengan cara dipisah dan memberikan jeda dengan bumbu lain, maka akan menghasilkan rasa dan aroma yang berbeda. tumisan bumbu yang terlalu sebentar atau terlalu lama juga akan mempengaruhi rasa dan aroma makanan. 
Sehingga dapat di simpulkan bahwa cara dan moment sangat berpengaruh besar.

Begitu juga dengan cara berkomunikasi kita, dengan kalimat yang sama disampaikan oleh orang yang berbeda maka akan menghasilkan persepsi yg berbeda juga, itu sebabnya kita perlu belajar bertutur kata yang baik, menyampaikan dengan cara yang baik, tepat dalam pemilihan kalimat, mengerti waktu yang tepat dalam menempatkan kata, menjaga intonasi suara kapan harus tinggi, kapan harus rendah, jika dengan demikian maka tidak ada hati yang terluka, setuju..

Saturday, 3 December 2016

STOP!!! Upload Foto Jenazah

STOP!!! Unggah foto mayat, Apalagi foto korban kejahatan, foto kecelakaan, atau foto tanpa menutup aurat.

Hargai perasaan keluarga yang ditinggalkan, hargai jiwa nya yang sudah tenang dikehidupan lain.

Bayangkan, jika mayat yang di unggah dengan kondisi yang mengenaskan atau jenazah dengan posisi tanpa busana itu adalah mayat ibu mu, ayah mu, kakakmu, adikmu, saudaramu, keluargamu, bagaimana perasaan mu??

Bagaimana perasaan mu melihat orang yang kamu cintai menjadi tontonan orang banyak, bahkan mungkin saja ada yg berkomentar negatif.

Bukan kah kita semua ingin, jenazah orang yang kita cintai dalam kondisi tenang dan layak. Karena semua orang ingin melepas orang terkasih dengan keadaan yang sempurna.

Stop unggah jenazah, hargai perasaan orang lain.