Mulai melambungnya nama tumbuhan Bajakah ini bermula dari kompetisi yang di ikuti oleh siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya yang akhirnya meraih juara dunia dalam kategori life science dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Korea Selatan pada tanggal 25-27 Juli 2019. Selanjutnya menjadi sangat viral setelah diliput oleh jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono.
Sebelum mendunia saat ini tumbuhan Bajakah hanya di anggap tumbuhan biasa, hanya orang - orang tertentu saja yang meyakini jika ini tumbuhan berkhasiat dalam penyembuhan namun belum ada yang membuktikannya secara medis.
Saya masih ingat waktu masih kecil kami menyebutnya tumbuhan ini dengan nama Tarsan - Tarsanan, ini nama yang kami kasih sendiri karena terinspirasi dari film kartun Tarzan yang bergelantungan pada tumbuhan yang merambat dipohon sambil meloncat dari satu pohon ke pohon lain. Kami mempraktekannya sambil tidak lupa berteriak "Auuuwoooooooo", Jika sudah lelah bermain kami potong batang tersebut untuk diminum airnya, Itu kenangan masa kecil yang luar biasa sekali.
Orang di Desa kami terkadang menyebutnya dengan Tumbuhan kait - kait atau ada juga yang menyebutnya Royotan. Hampir semua orang yang sudah terbiasa menjelajahi Hutan Tropis yang rimbun dan lembab akan pernah menemui tumbuhan tersebut.
Namun sayang, pembalakan liar terhadap Hutan kami 20 Tahun yang lalu telah memusnahkan Flora, Fauna & Keceriaan Anak - Anak di Desa Kami. Kini Generasi saat ini tidak akan pernah mengerti betapa serunya berayun di atas Pohon Bajakah setelah penat mengumpulkan kayu bakar, atau merasakan segarnya minum air yang keluar dari Batang Tumbuhan Bajakah.
0 komentar:
Post a Comment