Sunday, 28 July 2019

Biarkan Anak Berbeda


Sedikit dari kita yang berani untuk berbeda.
Kenapa??
Karena sejak kecil kita terdidik untuk tidak berbeda, di sekolah kita di didik dan di bentuk menjadi sama, serupa dan seragam, baik dari tampilan fisik sampai cara berfikir. Bahkan jika kita berbeda berarti di anggap aneh & salah, berarti nakal dan perlu di kucilkan, padahal dalam beberapa hal di dunia nyata, kita akan di perhatikan, di lirik, dan di anggap istimewa jika berbeda.

Dalam dunia bisnis, sedikit lebih berbeda dari kompetitor akan jauh lebih baik, dari pada sedikit lebih baik dari kompetitor. contoh, ketika semua produsen alat pemutar musik baik Mp3, Ponsel, dll menciptakan kabel dari headset / ear plug bewarna hitam karena kabel ear plug di anggap mengganggu, justru i phod tampil beda dengan warna putihnya, dan pada akhirnya warna putih tersebut menjadi booming dan tren.

Lihat Bagaimana yahoo dahulu yang mentertawakan facebook karena facebook di anggap mainan anak muda karena tampil berbeda, bahkan yahoo pernah menuntut hak paten terkait sosial media nya kepada facebook, tetapi apa yang terjadi kemudian, ternyata malah media sosial yahoo tumbang, 

Dan kasus lain klo kita liat sesuatu yg viral di media sosial, trending topic, pasti karena sesuatu yang berbeda, lain daripada yg lain, dan baru pertama kita lihat,, contoh, kenapa duo srigala sempat viral?? Karena besar?? Bukan. karena kita sudah sering melihat di tv yang jauh lebih besar, betul? Bukan karena besarnya tetapi karena mereka berbeda, ada duo big size yang bisa secara constant bergerak secara bersama, persisi dan seimbang,, hal itu berbeda. dan masih banyak contoh nya.

Jadi, jangan biarkan anak kita kehilangan kepercayaan dirinya hanya karena dia berbeda, baik berbeda cara berfikirnya, berbeda hobinya, atau berbeda apa pun dari anak seusianya, karena anak kita bukan lahir dari cetakan kue yang mesti sama bentuk dan rasanya,, semua anak itu cerdas!! tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.

Saturday, 13 July 2019

Contoh IM Rekomendasi Penunjukan Vendor


INTERNAL MEMO
No. 022/IM/Produksi/BM/VII/2019


Tanggal         : 12 Juli 2019
Kepada Yth.   : 1. Bp. Avicenna Al Fazari
                      2. Ibu Lisa Sahraiha
Dari              : Manager Operasional
Cc.               : Ibu Ayesha Az zahra/ Finance & Acc. Manager
Perihal          : Rekomendasi PR 12345 Pembelian Putty Plywood (Dempul)
 

Dengan Hormat,

Bahwa untuk menjaga mutu dan kualitas plywood perlu dilakukan langkah - langkah perbaikan terhadap hasil produk yang mengalami cacat fisik yang dapat terjadi pada saat proses produksi, seperti yang sudah dilakukan selama ini dalam mengatasi cacat visual plywood berupa permukaan face pecah yaitu dengan menambal dengan putty / dempul pada area yang pecah.

Seperti kebanyakan pabrik – pabrik plywood di Pulau Jawa selama ini putty / dempul yang digunakan merupakan bahan yang di racik sendiri, bahan dasar dempul biasa yang banyak dijual di toko klontong akan di mixer dengan pewarna kayu yang komposisinya disesuaikan dengan jenis kayu yang akan di repair.

Dengan mempertimbangkan bahwa saat ini perusahaan sedang berupaya untuk meningkatkan produksi plywood dengan kualitas export maka proses repair plywood perlu ditingkatkan, salah satunya dengan penggunaan bahan - bahan repair yang berkualitas export. Termasuk dalam penanganan face pecah perlu menggunakan putty / dempul khusus yang di produksi oleh perusahaan yang berpengalaman dibidang plywood.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas bersama ini kami merekomendasikan agar pembelian Putty Plywood / Dempul PR No. 12345 dapat dilakukan di vendor yang selama ini sudah berpengalaman dalam menyediakan material dan bahan kebutuhan pabrik plywood di wilayah Kalimantan dan Pulau Jawa yaitu PT. Membangun Negeri

Demikian pemohonan ini disampaikan, atas persetujuan Bapak / Ibu sebelumnya disampaikan terima kasih.


Diajukan Oleh
Diketahui Oleh
Disetujui Oleh





Iqbal Hamdan





Arzachel Abq





Lisa Sahra





Avicenna Al F
Manager Opr
GM Operasional
FA Dept Head
Direktur



Wednesday, 10 July 2019

6 ASPEK PENILAIAN KERJA KARYAWAN


  • 1.   Efisiensi Kerja & Efektifitas Kerja
Dikutip dari modul Airport Services 2005 “Efektifitas adalah suatu perbandingan antara kinerja unsur- unsur manajemen dengan tujuan yang ditetapkan” dan “Efisiensi adalah suatu perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan”.
  
Menurut Drs. Soekarno K. dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen. Bahwa yang dimaksud dengan efisiensi ialah perbandingan yang terbaik antara masukan (“input”) dan keluaran (“output”), atau antara daya usaha dan hasil, atau antara “pengeluaran” dan “pendapatan.” Dalam pengertian manajemen yang sehat sudah tersimpul pengertian efisiensi dan efektifitas, dalam arti bahwa segala sesuatu dikerjakan dengan berdaya-guna : artinya dengan Tepat, Cepat, Hemat, dan Selamat.

Salah satu bentuk upaya dalam hal melakukan efisiensi & efektifitas kerja adalah melakukan pengelolaan waktu dengan optimal (Manajemen Waktu) berdasarkan skala prioritas.

Semua pekerjaan kita bagi menjadi 4 kategori:
  1. Penting & Mendesak
  2. Penting & Kurang Mendesak
  3. Kurang Penting & Mendesak
  4. Kurang Penting & Kurang Mendesak
  • 2.   Kualitas Kerja
Pengertian Kualitas adalah Taraf / Tingkat baik buruknya / derajat sesuatu.
Dan yang dimaksud Kualitas Kerja adalah mutu seorang karyawan / pegawai dalam hal melaksanakan tugas – tugasnya meliputi kesesuaian, kerapian dan kelengkapan.
Sedangkan yang dimaksud Kualitas kerja Karyawan adalah kualitas kerja yang mengacu pada Sumber Daya Manusia Seperti Pengetahuan, Ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki Karyawan (Matutina:2001)

3 Aspek yang mempengaruhi kualitas kerja karyawan :
  1. Knowledge (Pengetahuan)     : Pengalaman & Belajar.
  2. Keterampilan Skill                 : Penguasaan Teknis (Bakat atau dilatih)
  3. Abilities                               : Loyalitas, Tanggungjawab, disiplin, dll
  • 3.   Kerjasama
kerjasama adalah pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh individu tapi dikerjakan secara bersamaan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi lebih ringan.

Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Tips Agar Team Work dapat berjalan dengan baik
  1.  Memahami Tujuan Kelompok
  2. Lingkungan yang kondusif
  3. Saling Percaya
  4. Membangun Komunikasi Terbuka
  5. Rasa Memiliki yang Kuat
  6. Menonjolkan Keunikan Setiap Anggota
  7. Perbedaan sudut pandang adalah Wajar
  8. Terus Melakukan Evaluasi
  9. Memiliki Peraturan yang di Patuhi
  10. Partisipasi Aktif 
  • 4.   Kemandirian
Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,2002:145).

Ciri – Ciri Orang memiliki Kemandirian :
  1.  Ada rasa tanggung jawab
  2. Mampu bekerja sendiri secara mandiri  (jarang meminta pertolongan orang lain) 
  3. Memiliki Sikap Kreatif
  4. Punya inisiatif
  5. Menguasa ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidang kerjanya
  6. Menghargai waktu
  7. Punya rasa aman jika memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
  8. Memiliki menyelesaikan persoalan
  9. Mampu menimbangan dengan baik problem yang dihadapi secara intelegen
  10. Puas dengan pekerjaan yang dilakukannya.
  11. Punya percaya diri
  12. Dapat melayani diri sendiri, terutama untuk hal-hal pribadi
  • 5.   Disiplin
Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai.

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
  2. Adanya prilaku yang dikendalikan.
  3. Adanya ketaatan (obedience)
  • 6.   Kepribadian / Tingkah Laku
Definisi Sikap:
Stephen dan Timothy, 2008:92 mendefinisikan Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa.

Menurut Ramdhani, 2008 sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku.

Menurut Kotler dan Armstrong (1997, p.157), sikap adalah “Evaluasi,perasaan, dan kecenderungan dari individu terhadap suatu obyek yang relatif konsisten”. Sikap menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhinya

Menurut Muchlas (2005:151) sikap (attitudes) ialah sesuatu yang kompleks, yang dapat didefinisikan sebagai pernyatan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian mengenaiobjek, manusia, atau peristiwa-peristiwa. Sebahagian sikap terbentuk melalui proses belajar sosial yang diperoleh dari orang lain.

Menurut Azwar (1995)sikap dapat dikategorikan ke dalam tiga orientasi pemikiran, yaitu: sikap yang berorientasi pada respon, sikap yang berorientasi pada kesiapan respon, dan sikap yang berorientasi pada skema triadic.

Definisi Kepribadian:
 
Menurut Allport (Pasaribu & Simandjuntak, 1984:95) Kepribadian didefinisikan bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis pada individu di dalam system psychophysical yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Psychophysical berarti bahwa kepribadian meliputi mental dan neural (susunan syaraf) atau keseluruhan fisik-psikologis yang dimiliki seseorang.

Kepribadian (Muchlas, 2005: 84) didefinisikan sebagai gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang-orang lain, atau kadang-kadang didefenisikan sebagai organisasi internal dari proses psikologis dankecenderungan perilaku seseorang.

Menururt Stephen dan Timothy, (2008:127), kepribadan juga merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungan, atau dengan kata lain kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seseorang individu berekasi dan berinteraksi dengan individu lain.

Pembentukan Sikap
Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa,dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1)      Pengalaman Pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
2)      Pengaruh Orang Lain
Lingkungan di sekitar kita merupakan salah satu di antara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Apalagi Seseorang yang kita anggap penting akan lebih banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.
3)     Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita terutama kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pula-lah yang memberi corak pengalaman-pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakatnya. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominansi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.
4)     Pengaruh Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Sebagai tugas pokoknya dalam menyampaikan informasi, media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, bila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah sikap. Walaupun pengaruh media massa tidak sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya. 
5)     Pengaruh Lembaga Pendidikan Dan Lembaga Agama
Kedua lembaga di atas, mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat keagamaan serta ajarannya. Karena konsep moral dan ajaran agama sangat membentuk sistem kepercayaan maka tidak mengherankan kalau konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal. 
6)     Pengaruh Faktor Emosional
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang. Akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang dapat bertahan lama.