Terimakasih yang tak terhingga juga buat saudaraku, maaf hanya itu yang bisa kami lakukan, di saat engkau jauh dari orang - orang terkasih, di saat engkau tidak dapat merayakan lebaran dengan keluarga dirumah, semoga yang sederhana itu, yang kecil itu bisa membuatmu sedikit terobati rasa rindu lebaran di kampung halaman.
Sampean saudara saya, walau bukan saudara seiman, walau tidak seakidah, walau berbeda keimanan, tetapi sampean saudara saya sebagai mahluk tuhan, saudara saya satu suku, saudara saya sebangsa setanah air. Mohon maaf, saya tidak mengucapkan "selamat natal" bukan karena saya radikal, saya intoleran, saya fanatisme berlebihan atau karena saya pembenci orang kafir, bukan!!! Sama sekali bukan, tapi agama kami mengajarkan demikian, terkait akidah "lakum dinukum waliyaddin", bukan sok alim sok suci tapi ini prinsip dasar agama.
Walau baru kenal 3 bulan tapi engkau sudah seperti kaka sendiri, guru dan sahabat. dan di hari lebaran ini saya sengaja siapkan menu spesial, menu lebaran, biar engkau tidak bersedih karena tidak bisa lebaran di kampung halaman. Begitulah agama kami mengajarkan, cintai, hormati, hargai saudara kita yg tidak seiman. Namun urusan akidah "agamamu untukmu, agamaku untuk ku".
Begitu Islam mengajari kami arti toleransi, rukun, damai, saling tolong menolong dalam urusan dunia, saling menghormati, saling mehargai keyakinan, saling menjaga, tidak mengganggu ibadah orang lain, namun untuk urusan keimanan, agamaku hanya untuk ku, agamamu hanya untuk mu, jangan paksa aku mempercayai agamamu dan aku tidak akan memaksa engkau mengimani apa yang kuyakini. itu toleransi. demikian agama kami mengajarkan.
Sampean saudara saya, walau bukan saudara seiman, walau tidak seakidah, walau berbeda keimanan, tetapi sampean saudara saya sebagai mahluk tuhan, saudara saya satu suku, saudara saya sebangsa setanah air. Mohon maaf, saya tidak mengucapkan "selamat natal" bukan karena saya radikal, saya intoleran, saya fanatisme berlebihan atau karena saya pembenci orang kafir, bukan!!! Sama sekali bukan, tapi agama kami mengajarkan demikian, terkait akidah "lakum dinukum waliyaddin", bukan sok alim sok suci tapi ini prinsip dasar agama.
Walau baru kenal 3 bulan tapi engkau sudah seperti kaka sendiri, guru dan sahabat. dan di hari lebaran ini saya sengaja siapkan menu spesial, menu lebaran, biar engkau tidak bersedih karena tidak bisa lebaran di kampung halaman. Begitulah agama kami mengajarkan, cintai, hormati, hargai saudara kita yg tidak seiman. Namun urusan akidah "agamamu untukmu, agamaku untuk ku".
Begitu Islam mengajari kami arti toleransi, rukun, damai, saling tolong menolong dalam urusan dunia, saling menghormati, saling mehargai keyakinan, saling menjaga, tidak mengganggu ibadah orang lain, namun untuk urusan keimanan, agamaku hanya untuk ku, agamamu hanya untuk mu, jangan paksa aku mempercayai agamamu dan aku tidak akan memaksa engkau mengimani apa yang kuyakini. itu toleransi. demikian agama kami mengajarkan.