Sunday, 19 April 2020

Ketika Jama'ah Tabligh Menjadi Tersangka

Ketika "Jama'ah Tabligh" menjadi Tersangka.

Beberapa hari terakhir di Kalimantan Selatan diheboh kan dengan banyaknya orang terkonfirmasi positif virus corona, bahkan saat ini per 20 April 2020 telah diberlakukan peraturan PSBB karena kasus positif di Kalsel sudah di posisi Rangking 9. Sebagian besar yang terkonfirmasi positif corona tersebut merupakan anggota Jamaah Tabligh yang pulang dari Goa Sulawesi Selatan untuk menghadiri Tabligh Akbar Ijtima Dunia Zona Asia yang dihadiri lebih dari 8.000 peserta dari beberapa Negara Asia.

Kembalinya Jamaah Tabligh ke tempat asal di prediksi juga membawa virus corona sehingga hal ini menjadi persoalan baru bagi daerah, bagi indonesia bahkan bagi negara asal jamaah.

Kini kegiatan ibadah yang sebenarnya baik ini menjadi tersangka, opini masyarakat yang berkembang adalah bahwa kegiatan ini berdampak buruk, meresahkan, membuat mudhorot orang, sehingga komunitas jamaah tabligh kini di takuti. Opini ini berkembang di kepala masing masing orang tanpa bisa dikendalikan. Dan pada kasus extrem orang akan men"tersangka"kan islam atau sebagai biang kerok merebak nya wabah..

Padahal bukan islamnya yang salah, bukan jamaah tabligh nya yang salah, bukan kegiatan ibadah nya yang salah, yang salah adalah orang orang yang tidak mematuhi anjuran pemerintah dan MUI untuk tidak melakukan kegiatan berkumpul dalam skala besar untuk saat ini.

Yang salah oknum nya, pelakunya, orang nya, manusianya, bukan ibadah nya, bukan jamaah tabligh nya atau bahkan bukan islam nya,

Itu lah mengapa orang orang alim sering menyembunyikan ibadahnya, karena mereka khawatir ketika mereka berbuat salah orang orang akan men tersangka kan ke alimannya atau ibadahnya, misal dengan kata kata "padahal solat nya rajin, tapi kok pemalas ya?" Sholat yang tidak tau apa apa ikut di bawa bawa, padahal sudah jelas kalau solat itu perbuatan baik, kalau malas perbuatan buruk, sehingga tidak bisa disalahkan solat nya ketika melakukan perbuatan buruk.

Jadi, kasus corona jangan tersangka kan jamaah tabligh nya, apa lagi men cap sebagai aliran sesat gara gara kasus corona seperti video - video yang viral. Naudzubillah.

Pelajaran buat kita semua, pahami agama dengan baik, ikuti himbauan Pemerintah dan Ulama.

Kata Sayidina Ali Bin Abi Thalib termasuk orang yang merusak agama atau Binasa adalah "orang bodoh yang ahli ibadah"

Saturday, 4 April 2020

Menjadi "Gila" Kunci Melawan Corona

Menjadi "Gila" Kunci Melawan Corona

Sadarkah kalian bahwa orang gila adalah manusia yang paling jarang menderita Sakit, Padahal orang gila secara penampilan sangat kotor dan jorok, namun Penyakit apa pun sepertinya tidak betah berdiam lama - lama di dalam tubuhnya, bahkan ditengah merebaknya virus corona orang gila masih anteng - anteng aja, kenapa??
  1. Semua ilmu medis modern berteori bahwa sumber penyakit terbesar berasal dari pikiran, terutama pikiran negatif seperti emosi, sedih, kecewa, setres dan lain sebagainya, bahkan pikiran negatif ini menyumbang lebih dari 70% dan sisa nya bersumber dari makanan dan pola hidup tidak sehat. Dan karena orang gila merupakan manusia paling santuy sedunia maka dia tidak memiliki pikiran negatif. 
  2. Orang Gila memiliki sistem imun yang terjaga dengan baik, salah satu faktor nya adalah karena memiliki pikiran yang santuy. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pikiran negatif seperti takut, cemas, was was, amarah, sedih akan menurunkan daya tahan tubuh dan sistem kekebalan manusia. 
  3. Orang gila sudah menerapkan Social Distancing sebelum pemerintah giat mengkampanyekan hal tersebut, setidaknya orang lain yang menjaga jarak bahkan lebih dari 3 meter. 
  4. Penyakit bisa menjadi ujian & cobaan dari Tuhan kepada hambanya agar bersabar atau bahkan bisa menjadi hukuman atau azab agar hambanya bertaubat. Sehingga orang gila tidak berlaku hukum ini karena dia bebas dari Hukum Tuhan karena hilangnya akal.
Jadi, mari menjadi gila untuk hidup sehat.

Sebamban Baru, 31 03 2020