Friday, 20 December 2019

Contoh Internal Memo Pengajuan Dana Training

INTERNAL MEMO
No. 073/IM/BM/XI/2019



Tanggal         : 20 November 2019
Kepada Yth.   : 1. Bp. Arzachel Al Hafidz / Direktur
                      2. Ibu Lisa Sahraiha / FA Dept Head
Dari              : Avicenna Al Hafidz
Cc.               : Ibu Ayesha Azzahra / Finance & Acc. Manager
Perihal          : Permohonan Biaya Pelatihan Implementasi SMKP
 

Dengan Hormat,

Bahwa berdasarkan surat dari PT. Maju Bersama nomor MB-KTT-IM-2019-11-015 perihal kewajiban mitra kerja untuk mengikuti pelatihan implementasi SMKP, maka dengan ini kami berencana mengirimkan peserta untuk mengikuti kegiatan diklat tersebut dengan keterangan sebagai berikut.

  1. Nama Peserta          : Iqbal Hamdani
  2. Jabatan                  : HSE BM
  3. Diklat yang diikuti    : Implementasi SMKP 
  4. Tanggal Kegiatan     : 25 – 27 November 2019 
  5. Lokasi Kegiatan       : PT. Maju Bersama
  6. Provider                  : Allsys

Sehubungan dengan hal tersebut diatas perkenankan dengan ini kami mengajukan permohonan biaya untuk kegiatan tersebut sebesar Rp. 4.100.000,- (Empat Juta Seratus Ribu Rupiah).

Budget yang digunakan adalah Budget HRGA Tahun 2019 - Training

Demikian pemohonan ini disampaikan, atas persetujuan Bapak / Ibu sebelumnya disampaikan terima kasih.


Diajukan Oleh
Diketahui
Disetujui





Avicenna





Muhammad





LS





AA
HRGA Manager
GM Operational
FA Dept Head
Direktur


Thursday, 19 December 2019

Contoh Internal Memo Permohonan Biaya Isi Ulang APAR


INTERNAL MEMO
No. 040/IM/Bel.Men/XI/2019


Tanggal         : 16 Desember 2019
Kepada Yth.   : 1. Bp. Avicenna Al Hafidz / Direktur
                      2. Ibu Lisa Sahraiha / FA Dept Head
Dari              : HSE Manager
Cc.               : Ibu Ayesha Al Hafidz / Finance & Acc. Manager
Perihal          : Permohonan Biaya Isi Ulang APAR (Alat Pemadaman Api Ringan)

 

Dengan Hormat,

Bahwa Tahun 2019 Indonesia mengalami musim kemarau panjang, bahkan dimusim penghujan bulan November & desember curah hujan masih belum maksimal sehingga menyebabkan dibeberapa tempat mengalami kekeringan termasuk lokasi kolam penampungan air Pabrik Kayu PT. BM yang disiapkan sebagai cadangan air untuk antisipasi kebakaran di lokasi pabrik.

Sampai dengan pertengahan desember ini di lokasi Pabrik Plywood PT. Belajar Menulis terdapat stock log sebanyak ±3.000 M3 dan stock Kayu Olahan sebanyak ±2.000 M3 yang perlu di amankan dan dijaga dari resiko / kemungkinan bahaya kebakaran diluar asset dan infrastruktur perusahaan.

Beberapa sumber bahaya yang memiliki potensi terjadinya kebakaran sudah mulai dilakukan antisipasi, seperti menjauhkan barang mudah terbakar berupa limbah veneer dari Tungku Api Boiler, memasang jalur jalur Pipa Damkar & menyiapkan APAR dibeberapa titik yang berbahaya.

Saat ini kondisi APAR yang ada sebagian sudah terpakai untuk melakukan antisipasi kejadian insiden kecil berupa terbakarnya veneer di output press dryer yang mengeluarkan asap akibat suhu veneer yang panas dan sebagain APAR yang lain kondisinya sudah expired.

Terkait hal tersebut diatas perkenankan dengan ini kami mengajukan permohonan biaya isi ulang APAR dengan rincian sebagai berikut :

No
Ukuran Tabung
Jumlah
Harga per Kg
Total Biaya
1.
Apar 6 Kg
12 Tabung
Rp. 50.000,-
Rp. 3.600.000,-
2.
Apar 25 Kg
1 Tabung
Rp. 50.000,-
Rp. 1.250.000,-
TOTAL
Rp. 4.850.000,-

Budget yang digunakan adalah budget Damkar tahun 2019

Demikian pemohonan ini disampaikan, atas persetujuan Bapak / Ibu sebelumnya disampaikan terima kasih.

Diajukan Oleh
Diketahui Oleh
Disetujui Oleh





Iqbal Hamdani





Arzachel Al Hafidz





Lisa Sahraiha





Avicenna
HSE Manager
GM Operational
FA Dept Head
Direktur

Wednesday, 11 December 2019

Cerita Legenda Beras

Ini hanya sebuah cerita Tentang Beras

Alkisah, pada zaman dahulu kala disebuah kampung yang besar, kaya akan sumber alam serta memiliki penduduk yang banyak, sedang dilakukan proses pemilihan kepala adat yang dilaksanakan dengan system pemilihan oleh masyarakat dari beberapa kandidat, pemenang ditentukan bukan berdasar kesaktian, ketampanan, darah biru, sayembara, dll tetapi berdasarkan suara terbanyak. Orang waras dan tidak waras, orang cerdas dan setengah cerdas memiliki bobot nilai yang sama sebagai pemilih.

Singkat cerita, dimasa sebelum pemilu para cakedat (Calon Kepala Adat) mencari simpati masyarakat dengan berbagai Trik dan Upaya agar terpilih, dalam 1 Bulan bisa mencapai 20 dusun dikunjungi. Biaya yang dikeluarkan pada waktu mencari simpati ini begitu besar, bayangkan dalam sekali kunjungan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tiket Unta kelas Bisnis 1 Orang sebesar Rp. 5.000.000 Pulang Pergi Rp. 10.000.000,- jika dalam rombongan tersebut sebanyak 20 Orang maka Biaya Tiket saja sudah mencapai Rp. 200.000.000,- , Belum Akomodasi, Belum Tenda, Spanduk, Sound System, Bagi – Bagi Kaos untuk mengikuti kegiatan, Biaya Wartawan & Media masa untuk meliput. Sehingga sekali kunjungan bisa mehabiskan biaya senilai dengan 25 Ekor Unta. Dan dalam sebulan bisa mencapai biaya senilai 250 Ekor Unta Dewasa.

Dari mana cakedat ini mendapatkan uang, dari saudagar rempah rempah yang kaya raya, yang dengan tulus dan tidak iklas membiayai semua kegiatan tersebut. Kok tidak iklas, ya iyalah namanya juga saudagar yang biasa berdagang, harus menghitung untung ruginya dong, ngasih apa harus dapat apa, dengan modal sekecil kecilnya harus dapat untung sebesar besarnya.

Alhasil, dengan modal yang begitu kuat dengan ijin dewata maka terpilihlah satu orang cakedat menjadi Kepala Adat. Tidak semua rakyat bergembira tapi semua sudah kehendaknya,, kini tiba saatnya Saudagar – saudagar kaya mulai menagih Janjinya.

“Tuan Kepala Adat” kata Saudagar. “Saya ingin berdagang yang sepertinya ini sedikit bisa membantu mengembalikan harta benda saya yang sudah habis untuk membiayai paduka”

“Berdagang  apa??” Sahut ketua adat sambil tersenyum kecut.

“Di Kampung tetangga ada dijual Beras dengan harga Rp. 5.000 sekilo, kalau saya bisa mendatangkan beras tersebut dan saya jual di kampong kita dengan harga Rp. 10.000 sekilo maka dapat keuntungan yang besar”

“Baik, saya paham maksud kamu,, sisihkan sedikit dari keuntungan mu buat para pengurus kampong dan media masa, urusan menjelaskan ke rakyat biar urusan saya,, saya akan sampaikan kalau lumbung beras kita sedang kondisi sulit, untuk menjaga harga dipasar tetap stabil dan tidak memberatkan warga miskin biar bisa tetap makan maka kita perlu mendatangkan beras dari kampong tetangga”

“ Baik paduka, tetapi bagaimana jika petani kita akan mengembangkan budidaya beras, nanti kalau stock beras dikampung kita berlimpah dagangan saya tidak laku paduka”

“Tenang, subsidi bibit dan pupuk akan saya batasi, pengembangan bibit diluar departemen kita akan dianggap illegal dan harus dipidana, pembelian beras dari petani oleh lumbung kita akan ditekan harganya, tenanglah. Semua bisa dikondisikan”

“Siap Paduka, Jika ini berhasil saya akan mendatangkan garam, pete, jengkol, cangkul, dan lain lain”

Ketua adat hanya bisa tersenyum kecut.