Perumpamaan hati dan
mulut itu seperti teko dan air di dalamnya, tak kan mungkin teko
yang berisi air comberan ketika dituang ke gelas yang keluar air susu, begitupun
sebaliknya jika teko berisi air susu ketika dituang bagaimana mungkin air comberan
yang keluar dari mulut teko. Karena kalimat kotor keluar dari orang yang berhati kotor.
Namun terkadang, sedikit orang yang berhati susu pandai menuang dengan benar
isi hatinya, begitu banyak
orang yang berhati baik tidak mampu berkalimat dengan baik dan bisa dipahami oleh orang
lain,
seperti air susu yang berusaha dituang kedalam gelas namun berceceran dilantai,
sehingga kalimatnya menjadi tidak bermakna dan tidak bisa dimengerti,
Maka dari itu, penting sekali Skill ber
Komunikasi di ajarkan dari dini, cara berkomunikasi yang baik, menjadi pendengar yang menyenangkan, pribadi yang mudah bergaul, dll, tidak pernah diajarkan dalam mata pelajaran dan kurikulum pendidikan kita selama ini.
Apalah gunanya jika anak kita hebat dalam menghapal, mempunyai Nilai Ujian
Nasional yang tinggi, namun tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Tak ubahnya seperti komputer, yang hanya mampu menyimpan dan mengeluarkan informasi dari memori ingatan.
Sungguh
banyak orang yang mempunyai karir sangat cemerlang bukan berasal dari orang
yang mempunyai nilai akademik tinggi.
Namun seperti sebuah Pisau yang mempunyai nilai positif dan negatif, Kehebatan berkomunikasi
juga mempunyai nilai negatif ditangan orang yang salah, Kepandaian
berkomunikasi dapat membuat kita sulit membedakan mana yang susu dan mana yang
susu bersianida.