Monday, 10 November 2014

Disleksia

Sore itu ku ajak anakku yang baru berumur 4 tahun untuk jalan-jalan, mencoba mengakrabkan diri setelah seharian penuh di kantor.
Saat menunggu didepan pintu ku perhatikan dia bingung menentukan letak sandal kanan dan kiri pada kakinya, aku tanya "kaki yang kanan mana nak?". dia asal aja jawab "yang ini" sambil menunjuk kaki kirinya.
aku tersenyum "bukan yang itu, tapi yang ini". sambil ku pasangkan sandalnya.

***

Kucoba mengingat memory 25 tahun silam, saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

***

Aku begitu kesulitan membedakan arah kanan dan kiri, salah satu cara yang kulakukan adalah dengan melihat tanda pada jari telunjuk yang ada bekas luka (karena teriris pisau dapur beberapa tahun sebelumnya), dan jari itu yang jadi pedoman bahwa tangan tersebut adalah tangan kiri. 
Tak jarang juga aku memberikan tebakan kepada teman bermain, untuk menebak arah kanan dan kiri, padahal sebenarnya aku yang bertanya, tetapi malu jika mereka tahu bahwa ternyata aku tidak bisa membedakan arah kanan dan kiri. (sampai detik ini itu menjadi rahasia, hehehe)


Tak sampai disitu kesusahan yang kualami saat masih kecil, untuk menetukan huruf pun aku begitu kesulitan. apa lagi huruf-huruf yang menurutku berbentuk mirip seperti b-d , 4-h, U-n, dan lain-lain (Namun berkat ketekunan ibu hingga aku bisa melewati itu semua).



Namun tidak hanya diwaktu kecil, bahkan sampai di usia 30 tahun ini tak ada satu lagu pun yang mampu kuhapal liriknya walau pun hanya setengah lagu, walaupun lagu tersebut sangat sering kudengar. 



Bahkan saat sekolah menengah atas, saat menjalani tes ujian Hapalan, aku selalu gagal.



Begitu juga dalam berkomunikasi aku sering di olok-olok istri karena susunan kalimatku tidak tersusun baik (SPOK nya).



Namun aku tak menyadarinya sampai ada sebuah acara di stasiun televisi swasta yang membahas tentang "Disleksia"


Apa itu Disleksia??


Disleksia (bahasa Inggrisdyslexia) adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun.[1] Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau diatas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam penerapan disiplin Ilmu Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal. Diseleksia adalah kesulitan belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling dikenal. Ada kesulitan-kesulitan lain dalam membaca namun tidak berhubungan dengan disleksia.

Tanda dan gejala
Pada anak usia dini, tanda-tanda gejala awal yang dapat didiagnosa adalah keterlambatan dalam berkomunikasi (pengucapan), huruf terbalik satu sama lain atau menulis seperti dalam bayangan cermin, serta kesulitan dalam memahami arah kiri ke kanan atau sebaliknya, dan mudah terganggu dengan kejadian dimasa lampau. Umur anak-anak penderita disleksia di sekolah bisa berbeda satu sama lain. Gejala-gejala dapat termasuk kesulitan mengidentifikasi atau menghasilkan kata-kata berima, atau menghitung suku kata dalam kata-kata (kesadaran fonologi).


Sekarang aku baru mengerti, bahwa aku penderita disleksia ringan. Dan Kemungkinan itu menurun kepada anakku.



Satu hal yang menghibur aku adalah, dikatakan bahwa penderita disleksia pada umumnya memilik IQ di atas rata-rata..