Saturday 9 February 2019

Kata Orang Tua "Sekolah yang pinter biar sukses!!!" Benarkah???

Suatu ketika salah satu SMK Negeri di Lokasi tempat kami bekerja meminta saya sebagai perwakilan dari Perusahaan untuk mengisi materi pembekalan Siswa Magang. Kebetulan Kelas yang saya isi merupakan kelas kejuruan yang sama sekali bukan bidang kemampuan saya, berhubung waktu itu salah satu narasumber dari Bank Swasta tidak bisa hadir karena perusahaannya sedang Closing tahunan, maka Pihak Sekolah meminta bantuan kepada saya dan meyakinkan kalau materi yang disampaikan tidak mesti sesuai dengan bidang Jurusan Siswa. Maka akhirnya saya bersedia Nekat untuk hadir tanpa ada persiapan. 😁😁😁
Materi yang saya sampaikan kurang lebih begini. 
"Kecerdasan Akademisi tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam berkarir ataupun dalam kehidupan sehari - harinya!!! Tapi ingat bahwa apa yang saya sampaikan jangan menjadi pembenaran atas kemalesan kalian untuk belajar dan bersungguh - sungguh dalam menghadapi ujian sekolah. yang saya maksud begini, teman - teman semua bisa melihat dilingkungan kalian, betapa banyak orang yang berpendidikan rendah, bahkan tidak sekolah memiliki usaha yang sukses, memiliki toko yang besar, memiliki truck yang banyak, sedangkan dilain pihak orang - orang yang waktu sekolah memiliki kecerdasan luar biasa, nilai ujian tertinggi, saat ini masih berjuang untuk mencari pekerjaan atau Bekerja dengan penghasilan yang pas pasan. Bisa dicek dan buktikan sendiri dilingkungan kita saat ini. 
Begitu juga di sebuah Perusahaan, sebagian besar yang menduduki posisi leader bukan lah orang - orang yang Rangking 1 saat disekolah, atau yang selalu juara Umum. Saya masih ingat betul saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah atas kelas 2 caturwulan 1 saya mendapatkan peringkat 55 dari 55 Siswa dikelas. Wow Luar biasa prestasi saya. Tapi alhamdulillah saat bekerja itu tidak berpengaruh terhadap penilaian kinerja saya, Tahun 2006 begitu lulus kuliah, 3 bulan sebelum wisuda saya sudah bisa lulus seleksi penerimaan karyawan disebuah Perusahaan Asing yang ada di Kota saya, Tahun 2007  saya diangkat menjadi Foreman membawahi 1 Group kerja, Tahun 2009 diangkat menjadi Supervisor dengan membawahi 6 Group Kerja, itu membuktikan bahwa ada hal - hal lain yang menunjang diluar kemampuan akademis. 
Kejujuran, Loyalitas, Kedisiplinan, Integritas, Kreatif, Kemampuan berkomunikasi, Kemampuan bekerjasama dan lain - lain adalah faktor kunci kesuksesan. Oleh karenanya jangan bangga memiliki nilai ujian bagus tapi dari hasil yang tidak jujur karena jauh lebih baik memiliki nilai yang biasa biasa saja namun yang diperoleh dari hasil kerja keras dan kejujuran, karena sifat dan karakter itu yang mendongkrak kesuksesan kita, bukan nilai nya, bukan hasil akhirnya, tetapi cara yang terbiasa kita lakukan untuk memperoleh hasil itu, yang kebiasaan itu melekat pada diri kita dan terbawa sampai kita berada dalam dunia yang sesungguhnya.
Selain itu ada 3 hal yang perlu mulai kita bangun sejak saat ini untuk memulai karir yang akan kita raih yaitu :
1. Brand / Merk / Label diri (Personal Branding)
    Sesuatu yang kita lakukan secara terus menerus & konsisten, itu akan melekat pada diri kita dan menjadi ciri atau label diri kita. Baik itu hal positif yang kita lakukan ataupun negatif. Label tidak bisa dibuat - buat, tidak bisa kita memaksa orang lain untuk memanggil kita dengan sebutan si rajin, si jujur, si periang, karena label itu akan muncul dengan sendirinya atas apa yang kita lakukan secara konsisten. Oleh karenanya, lakukan hal - hal baik secara konsisten sehingga itu melekat dan label yang kita miliki tersebut dapat mendongkrak nilai jual kita dimata orang lain.  
2. Memiliki Banyak Kemampuan (Multi Talenta) / Generalis
    Di Era yang serba digital ini, ilmu pengetahuan terbuka luas, informasi mudah kita temui, maka perkembangan zaman menuntut kita untuk menjadi seseorang yang banyak memiliki pengetahuan, banyak memiliki kemampuan, mampu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu (multitasking).
Seorang spesialis memiliki nilai jual mahal karena jarang orang yang memiliki kemampuan yang detil dan kusus tersebut, namun Generalis jauh lebih memiliki peluang untuk bisa diterima disemua kondisi dan semua golongan.
Contoh, Pemain Sepakbola Ronaldo dan Mesi adalah orang yang sangat ahli di bidang tersebut, dan ahli pada posisi tersebut (Penyerang). Tetapi tidak semua Klub Sepak bola memerlukan penyerang. Bisa jadi yang dicari adalah Pemain Back, Bisa jadi yang dicari adalah Kiper, Tetapi ketika kita memiliki banyak kemampuan maka peluang bisa diterima bergabung dalam sebuah klub jauh lebih besar. Bisa menjadi Back, Bisa menjadi Kiper, Bisa menjadi Penyerang, dan lain sebagainya.

Basic Pendidikan saya adalah Teknisi Listrik Arus Kuat, Namun di perusahaan saya sudah pernah banyak menduduki posisi yang jauh dari keilmuan yang pernah saya pelajari di Sekolah. Terakhir saya bagian HR (Human Resources) yang biasanya di isi oleh orang yang berpendidikan Sosial atau Hukum. Pernah di bagian General Affair, bahkan awal karir saya dimulai dari Operator Produksi.

3. Jaringan / Network
    Ketika kita memiliki Brand yang baik, memiliki modal kemampuan yang cukup, maka kita memerlukan jaringan, memerlukan orang lain untuk memasarkan diri kita.
Dengan membangun jaringan, dengan menggabungkan diri dengan lingkungan yang mampu mengembangkan potensi diri kita maka kesuksesan karir itu sudah didepan mata."




0 komentar: